Blessingfor Myfamily

Blessingfor Myfamily
Keluarga yg diberkati

Minggu, 25 November 2012

rendah hati (mother teresa)

Rendah Hati Menurut Mother Theresa

1. Berbicara sedikit mungkin tentang diri sendiri: kalau saya…, keluarga saya .., anak saya .., dan segala tentang saya.

2. Uruslah sendiri persoalan-persoalan pribadi, tidak perlu menceritakan ke orang lain untuk menunjukkan betapa beratnya persoalan pribadi kita.

3. Hindari rasa ingin tahu. Lebih baik menahan diri untuk bertanya dan memberikan pendapat kalau tidak ditanya.

4. Janganlah mencampuri urusan orang lain

5. Terimalah pertentangan dengan gembira

6. Jangan memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain

7. Terimalah hinaan dan caci maki

8. Terimalah perasaan tak diperhatikan, dilupakan dan dipandang rendah

9. Mengalah terhadap kehendak orang lain

10. Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya

11. Bersikap sopan dan peka, sekalipun seseorang memancing amarah anda

12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai. Termasuk kalau nama kita tidak disebutkan/ditulis dalam kepanitiaan, padahal kerjanya paling sibuk.

13. Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun anda yg benar.

14. Pilihlah selalu yang tersulit. Saat tidak ada orang yang bersedia mengerjakan sesuatu, ambilah tanggung jawab tersebut.

Komimen dlm pernikahan

Pernikahan adalah ticket 1x jalan, jad¡ pastikan bersama pasangan k¡ta menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.

Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.

Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tetapi tentang komitmen.

Masalah dalam pernikahan biasanya karena k¡ta tidak memahami perbedaan pria & wanita.

Jangan tuntut pasangan untuk berubah, k¡talah yang harus berubah lebih dahulu.

Ingatlah :
BETTER ME = BETTER WE

☻ 3 Kesalahan Umum ☻
Yang sering dilakukan suami :

A. Tidak memperhatikan perasaan istri.
Laki² lebih pakai logika, wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

☻ 3 Kesalahan Umum ☻
Yang sering dilakukan istri :

A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukkan perhatian, tetapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan (istri merasa lebih benar).

Selama berumah tangga, milikilah komitmen² ini :

1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua).
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak ada apa² bila ada apa², pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya (fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan & berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kesetiaan


Sent from my iPad

Sabtu, 24 November 2012

kata bijak hari ini

1.       Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkan lah kejahatan dengan kebaikan" Rom 12:21

2.       Setelah kesibukan luar biasa, kembali saatnya menikmati minggu dalam ketenangan dan kedamaian."

3.       Jadilah pengusaha besar yg menjadi sinar bagi pengusaha lbh kecil disekitarnya

4.       Jangan Biarkan Tekanan Memundurkan Kita

5.       Kita hidup dalam koridor alam Sang Pencipta. Namun, sebagai insan yg diberi banyak kelebihan, kita wajib selalu berusaha."

6.       DISIPLIN merupakan 'senjata ampuh' orang sukses. Untuk memiliki disiplin harus dibiasakan, bahkan kalau perlu dipaksakan!"

7.       Kehebatan seorang pakar/ahli tidak muncul begitu saja. Pasti dilatih & dibangun dari kebiasaan yg dilakukan terus-menerus!"

8.       Bekerja, berupaya, berusaha, ditambah kekuatan doa, akan melahirkan banyak hal yang luar biasa."

9.       Kebahagiaan bukan sesuatu yg Anda tunda untuk diperoleh di masa depan, melainkan hal yg Anda rancang dlm diri untuk dicapai hari ini!

10.   Never ever give up! Jarak kemenangan yg Anda inginkan, hanya terpisah sekat 'setipis kulit ari' dr tempat Anda ingin menyerah kalah."

11.   'Saya harus yakin bahwa sesuatu yang luar biasa itu sangat mungkin terjadi!' (Alicia Nash—dalam buku A Beautiful Mind)"

12.   Berhati2 dalam melangkah itu perlu, tapi terlalu menghitung risiko membuat Anda makin takut melangkah

13.   'Kaya mental' adlh hal2 positif dlm diri: tanggung jawab, percaya diri, disiplin, berkomitmen, tegar, jujur, memiliki semangat belajar, dll.

14.   TIGA kunci sukses: 1.Tahu apa yang menjadi kekuatan kita 2.Tahu apa yang kita mau 3.Siap kerja habis-habisan!

15.   Buku apa yg Anda minggu ini? Membaca itu bagus. Krn kerja otak sama dgn kerja otot; makin dilatih makin 'bugar'. Jauh dr pikun!

16.   Hidup adalah proses belajar & berjuang tanpa batas. Pahami itu. Maka modal utama untuk sukses sudah ada di tangan Anda!"

17.   Dlm hidup ini, makin jauh kita melangkah, makin banyak masalahnya. Tapi makin berani kita menghadapinya, makin dewasalah mental kita!"

18.   Kita tidak mungkin menghentikan perubahan/mengendalikan arus globalisasi. Tapi di tiap perubahan, selalu ada kesempatan. Cari & manfaatkan!"

19.   Tak ada yang mutlak sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah melakukan segala sesuatu dgn lebih baik dan lebih baik lagi!"

20.   Org2 yg memiliki kebiasaan2 jelek, sulit utk meraih kesuksesan. Sebaliknya org2 yg punya kebiasaan2 baik, akan sulit mengalami kegagalan! :)

21.   Kemenangan adalah perjalanan gagal-bangkit-belajar-berusaha utk terus memperbaiki kesalahan & menyusuri tiap proses dgn penuh keyakinan!

22.   Greatest gift you can give to someone is TIME. You give her/him a portion of your life that you'll never get back.

23.   Tak peduli bagaimanapun keadaan kita hari ini & apapun latar belakang pendidikan kita. Yg pasti,kita punya HAK SUKSES!

24.   Every day is a start of something beautiful.

25.   Enjoy the little things in life; for one day, you will look back and realize they were the BIG THINGS

26.   Dlm bekerja, yg kita butuhkan bukan sekadar menuntut 'apa yg akan kita terima'. Bekerja, sebaiknya dimulai dgn 'apa yg mampu kita beri'.

27.   Bekerja bukan sekadar utk bos, tapi lbh dari itu, kita bekerja utk diri sendiri sesuai tanggung jwb/kepercayaan yg diberikan pada kita.

28.   HARAPAN tidak pernah mengenal kata terlambat. Selama masih ada tekad & usaha, peluang sukses selalu akan datang ke hadapan kita!"

29.   Sepintas sama, tapi amat berbeda. "Tinggi hati" membuat kita gagal. Sementara "percaya diri" mampu mbuat kita meraih sukses

30.   Walaupun kita tahu apa yg kita yakini itu benar & baik, namun perlu membuka sedikit ruang hati utk menerima perbedaan dgn orang lain.

31.   Banyak prestasi besar di dunia ini dimulai dari hal2 kecil. Yang penting: dilakukan dgn benar, konsisten & penuh kesungguhan hati!

32. Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

* Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

 

33. Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap.Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

* Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

 

34. Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah."

* Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

 

35. Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."

* Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

 

36. Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh kedalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?" Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi."Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana."

* Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

 

37. Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

* Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

 

38. Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.

Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."

* Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah atau memiliki secukupnya saja

39. KESEMPATAN KEDUA


Setiap hari adalah kesempatan kedua bagi kita. Jika kita bangun pagi dg hidup, sehat, & dg waktu, bakat, talenta & kemampuan yg Tuhan beri.


Ada seorang anak muda mempunyai kekayaan yg cukup banyak. Suatu kali ia mendapat serangan jantung & harus dioperasi. Hidupnya di antara 2 kemungkinan: hidup atau mati. Di saat itulah ia sadar betapa berharganya hidup ini, betapa terbatasnya waktu, & saya harus hidup benar2 berarti.


Ia mulai menuliskan di selembar kertas yg merupakan nazar/janji/ucapannya di hadapan Tuhan. Jika operasi jantungku ini sukses & saya "hidup lagi" (second chance) maka saya akan:
1. Mengadobsi seorang anak.
2. Mendirikan yayasan sosial.
3. Menyediakan banyak waktu & memperhatikan istri, anak2, ortu (keluarga)
4. Saya harus tahu apa yg benar2 saya inginkan dlm hidup.
5. Saya harus play more in life (berperan lebih dlm hidup, melakukan sesuatu yg berguna/berharga/berarti/bermanfaat). Tdk hanya menjadi pengamat & penonton dlm hidup.
6. Saya akan berdoa & memperhatikan komunikasi saya dg Tuhan. Bergaul akrab dg Tuhan. Mengetahui talenta yg Tuhan berikan. Mengerti panggilan Tuhan bg hidup saya & tujuan Tuhan menghadirkan/menciptakan saya di dunia. SAYA HARUS HIDUP BERMAKNA!

40.
Arti dari Kebahagiaan

Saat putus asa kita tetap memilih untuk maju...

Şaat kita tdk memahami maksud Tuhan kita tetap m'percayai-NYA...

Saat tertekan krn kecewa kita memilih untuk selalu bersyukur...

Saat bingung m'hadapi hdp kita memilih untuk berserah kepada-NYA.

Saat kita merasa benar, namun disalahkan, kita memilih untuk tetap diam.
Saat kita merasa dikhianati, kita tetap mengasihi.

Saat kita dihakimi orang, kita tetap memilih untuk mengampuni.

Walaupun seberat & sepahit apa cobaan yg kita hadapi, berusaha untuk selalu tersenyum dan bersabar.

 

 

 

KESEMPATAN KEDUA

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan Our God is the God of second chance. Begitu panjang sabar dan kasih setia Tuhan, sehingga Dia terus berulang-ulang memberikan kita kesempatan demi kesempatan untuk berubah, berbalik dari jalan-jalan yang sesat untuk kembali ke jalan Tuhan. Alkitab mencatat begitu banyak kisah mengenai pertobatan, pengampunan dan pemulihan. Apa persamaan dari Yunus, Daud, Petrus, dan Paulus? Semua nama ini sama-sama memperoleh kesempatan kedua, dan mempergunakannya dengan baik. Bukan cuma 4 nama itu tentunya, karena ada banyak kisah dimana Tuhan menunjukkan kesabarannya dengan memberi kesempatan berkali-kali. Bangsa Israel tahu betul bagaimana sabarnya Tuhan. Berkali-kali mereka terjatuh, berkali-kali pula Tuhan mengampuni mereka. Tapi dasar bebal, mereka terus saja jatuh dan jatuh lagi. Niniwe adalah bangsa lain yang pernah merasakan betapa luar biasanya kesempatan kedua dari Tuhan ketika mereka memilih untuk bertobat. Dari kisah Yunus kita bisa melihat bagaimana pertobatan massal termasuk didalamnya hewan ternak bisa membuat Tuhan mengurungkan niatnya untuk memusnahkan seluruh kota.

Yunus menyadari kesalahannya di dalam perut ikan, dan doa pertobatannya (Yunus 2:1-10) didengar Tuhan sehingga lepaslah ia dari perut ikan setelah terperangkap selama 3 hari 3 malam disana. Daud juga demikian. Tidak tanggung-tanggung, seorang pahlawan yang mengalahkan raksasa Goliat dan diangkat langsung menjadi raja oleh Tuhan pernah jatuh begitu parah. Dosa mengambil milik orang lain (istri orang), skandal perzinahan, dan diikuti dengan pembunuhan berencana pernah mewarnai perjalanan hidupnya. Namun Tuhan masih berkenan membukakan pintu pertobatan. Mengapa bisa demikian? Tidak lain karena Daud adalah orang yang selalu mau mengakui kesalahan/kesesatannya. Berkali-kali Daud menuliskan tentang pengakuan dan pertobatannya. "TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.....Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu." (Mazmur 25:8). "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." (Mazmur 32:5). Dan banyak lagi. Petrus sempat menyangkal Yesus tiga kali, namun ia dipulihkan secara luar biasa ketika ia menyadari kesalahannya. Paulus punya kesalahan yang sungguh besar. Ia adalah pembunuh orang Kristen, namun kesempatan kedua yang diperolehnya ia pakai untuk melakukan pekerjaan Tuhan secara luar biasa.

Kepada kita pun Tuhan selalu melimpahkan kesabaran. Meski kita terus terjatuh dalam dosa, Dia terus memberikan kesempatan untuk memperoleh pengampunan. Dosa sebesar dosa Daud atau Paulus tidaklah main-main. Namun bagi mereka pun tetap tersedia pengampunan. Tuhan siap untuk mengampuni,tidak lagi mengingat pelanggaran kita, bahkan dibenarkan. (Roma 10:10).

Our God is the God of mercy. He is the God of second chance. Apa yang harus kita lakukan adalah mengakui dosa kita dan bertobat. Jika kita bertobat secara sungguh-sungguh, mengakui dosa kita secara jujur dan berjanji untuk tidak lagi mengulangi kesesatan kita, saat itu pula Tuhan akan langsung mengampuni kita. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Bandingkan ayat ini dengan Mazmur 32:5 di atas, dimana Daud pun mengatakan hal yang sama. Selama kita masih hidup di dunia ini, kesempatan akan selalu terbuka. Tuhan terus menanti kita untuk kembali pada sang Gembala, dan berhenti menjadi domba-domba sesat. Benar, kesempatan masih terbuka, namun ingatlah bahwa kesempatan itu tidak akan datang selamanya. Pada suatu saat nanti, kesempatan akan tertutup untuk selamanya. Dan pada saat itulah akan terlihat perbedaan nyata dari orang yang tahu mempergunakan kesempatan keduanya dengan baik dan orang yang tidak mempergunakannya. Bagi yang tidak menghargai kesempatan yang diberikan Tuhan, Tuhan akan berkata dengan tegas: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Matius 25:13).Kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan itu akan berakhir. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa berjaga-jaga dan menghargai setiap kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mengakui dosa dan bertobat. Pintu pengampunan Tuhan masih terbuka, apapun kesalahan anda saat ini. Sebelum semuanya terlambat, datanglah kepadaNya hari ini juga dan bertobatlah.

Kesempatan akan selalu terbuka ketika kita masih hidup, berbaliklah segera kepada Tuhan sebelum terlambat

Selasa, 20 November 2012

DOA

Tuнαn. . . .
Limpahkanlαh kasih setiaMu bg teman2ku. Berkαtilαh ƘɐƖυɑrƍɑnyα: damai sejahtera, sukacita, rukun, harmonis, kesehatan & kerohanian ƔªйǤ baik.

bg Usαhαnyα, Pekerjααnnyα: jadikan berhasil, berkembang & mnjadi saluran berkat bg bnyak org,

selαlu lindungi diα dr segala ƔªйǤ jahat, lepaskan dr segala pekerjaan iblis, pencobaan & dosa,

ƔªйǤ hampir putus asa, Kau berikan harapan baru.
ƔªйǤ lemah Kau kuatkan
ƔªйǤ berbeban berat, Kau angkat
ƔªйǤ dlm kesesakan, Kau bri kelegaan
ƔªйǤ sedih Kau hiburkan
ƔªйǤ sakit Kau jamah.

cukupi smua kebutuhannya, biarlah hidupnya senantiasa memuliakan NamaMu, jadi persembahan ƔªйǤ harum & berkenan di hdpanMu !

Sgala puji, hormat, syukur, kemuliaan bg ƬǙHÄƝ". ƗƗάℓҽℓϋƴάн Aʍêñ

Sabtu, 17 November 2012

TUHAN MENGERTI, TUHAN PEDULI

TUHAN Peduli, TUHAN Mengerti!

http://bit.ly/1062SKX

Di sebuah desa seorang kakek tua sedang membuat sebuah biola yang di buatnya dari pohon yang ia tebang sendiri di dekat rumahnya. dengan teliti dan semangatnya si kakek mulai membentuk kayu tersebut dengan hati-hati dan tak kenal lelah ia terus dan terus mengukir kayu tersebut hingga nampak menjadi indah. pekerjaan yang ia lakukan cukup menyita waktu yang panjang sekali,namun ia tetap dengan gigihnya memebuat kayu tersebut hingga menjadi sebuah biola.

Setelah kayu tersebut menjadi biola, ia tidak tinggal diam dan tidak cukup puas sampai di situ, ia mulai mengukir biola tersebut dan membuat biola tersebut menjadi makin indah di pandang.

Biola yang tadinya terbuat dari kayu yang di tebang dekat rumahnya kini berubah menjadi sebuah biola yang mempunyai harga nilai sangat tinggi, kemudian ia menjual ke kota biola tersebut.

Bioal tersebut pun terjual, rupanya si pemilik tersebut belum begitu pandai menggunakan biola tersebut. si pemilik tersebut memainkannya tanpa penuh perasaan,setelah di pakai biola tersebut di campakan begitu saja, bahkan sering sekali biola tersebut di buat mainan olehnya bersama sang adiknya.

Hingga pada suatu hari biola tersebut patah dan sampai di gudang tua tempat barang-barang yang tidak lagi mempunyai nilainya. Bioal tersebut pun akhirnya di jual lalu di lelang setelah di betulkan begitu saja,namun bila di lihat benar-benar tidak ada menariknya sekali. Hingga biola tersebut pun di masuk ke tempat pelelangan.

Dimana semua barang-barang yang mahal sudah terjual hingga sang pelelang mau tidak mau mengeluarkan biola tersebut karena acara pelelangan belum lah usai.

Hampir 15 menit di tawarkan ta satu pun menyambut dengan baik,justru ereka sibuk dengan kesibukannya sendiri-sendiri. Beberapa saat kemudian seorang sepasang suami istri menawar dengan harga yang sangat murah. Yang lain mulai ikut menawar namun tetap saja dengan tawaran yang sangat murah sekali.

Hingga di detik terakhir suasana menjadi sunyi saat seorang kakek tua datang dan berjalan ke depan,lalu meraih biola tersebut kemudian ia bersihkan dengan penuh kasih. Beberapa saat kemudian biola tersebut menjadi cantik sekali.

Kakek tua tersebut mulai memainkan biola tersebut dengan alunan musik yang indah sekali di dengar. Suasana pun menjadi hening, semua pandangan tak satu pun lepas dari si kakek tua dan biolanya tersebut. Semua nampak begitu terpesona dan kagumnya.

Satu persatu semua yang hadir di acara pelelangan mulai mengacungkan tangan dam menawarkan dengan harga bersaing.Hingga biola tersebut laku terjual dengan harga yang sangat mahal sekali!

Si kakek tua tersebut meninggalkan tempat tersebut lalu tersenyum manis memandang dari kejauhan.

Dapat di bayangkan kita seperti biola tua yang tidak punya nilai bila bukan Tuhan lah yang membentuk kita. Sering sekali kita cuek dengan Tuhan kadang kita sering melupakan kita, hingga saat dunia tidak lagi menerima kekurangan kita namun TUHAN TETAP PEDULI, Ia mengambil kita dan mulai membentuk kita kembali agar dunia tau betapa indah dan berharganya diri kita ini.

https://m.facebook.com/notes/blessingfor-myfamily/tuhan-peduli-tuhan-mengerti/463477810358015

3 little words

The Wisdom Of Three Little Words

http://bit.ly/WdYtSi

The most significant messages people deliver to one another often come in just three words. When spoken or conveyed, those statements have the power to forge new friendships, deepen old ones and restore relationships that have cooled. The following three-word phrases can enrich every relationship…

I'LL BE THERE
Being there for another person is the greatest gift we can give. When we are truly present for other people, important things happen to them and to us. We are renewed in love and friendship. We are restored emotionally and spiritually. 'Being there' is at the very core of civility.

I RESPECT YOU

Respect conveys the feeling that another person is a true equal. It is a powerful way to affirm the importance of a relationship.

PLEASE FORGIVE ME
Many broken relationships could be restored and healed if people would admit their mistakes and ask for forgiveness. All of us are vulnerable to faults, foibles and failures. A man should never be ashamed to own he has been in the wrong, which is but saying, in other words, that he is wiser today than he was yesterday.

I THANK YOU
Gratitude is an exquisite form of courtesy. People who enjoy the companionship of good, close friends are those who don't take daily courtesies for granted. They are quick to thank their friends for their many expressions of kindness. On the other hand, people whose circle of friends is severely constricted often do not have the attitude of gratitude.

LET ME HELP

The best of friends see a need and try to fill it. When they spot a hurt they do what they can to heal it. Without being asked, they pitch in and help.

I UNDERSTAND YOU

People become closer and enjoy each other more if they feel the other person accepts and understands them. Letting other people know in so many little ways that you understand him or her is one of the most powerful tools for healing your relationship. And, certainly, last but not least

Hope.. It will inspired your day.

https://m.facebook.com/notes/blessingfor-myfamily/3-little-words/463475763691553

surat cinta Bapa

Surat Cinta Seorang Bapa

Surat Cinta Seorang Bapa

.

Anak-Ku,

.

Jauh sebelum dunia ini Kuciptakan, kau telah ada dalam benak-Ku. Jauh sebelum matahari yang pertama terbit di ufuk Timur, Aku telah mengasihimu. Jauh sebelum kicauan pipit yang pertama, telah Kurancang masa depanmu.

.

Sejak kau ada dalam kandungan ibumu, bahkan jauh sebelum itu, Aku telah menjadikanmu milik kepunyaan-Ku. Aku menjagamu dengan tangan-Ku dan Kuberikan segala yang terbaik untukmu.

.

Aku ada saat engkau menangis untuk pertama kalinya. Aku tersenyum menyaksikan kelahiranmu di dunia. Karena saat engkau lahir, satu bukti cinta-Ku kembali dinyatakan atas semesta ini.

.

Aku selalu bersamamu, menjagaimu. Aku mendengarkan kata pertama yang kau ucapkan. Menggandeng tanganmu saat engkau berhasil melangkah untuk pertama kalinya. Menemanimu di hari pertamamu di sekolah. Mengawasi tidurmu. Menampung setiap air matamu. Dan juga tertawa bersama denganmu. Aku selalu ada di sisimu, tanpa sekalipun memalingkan wajahku darimu.

.

Sekalipun aku menjagaimu, Anak-Ku, kerapkali kubiarkan engkau terjatuh, terluka, dan kadangkala Aku seolah jauh darimu. Kuijinkan masalah demi masalah menimpamu. Kubiarkan kau merasa dijauhi, ditolak, bahkan dibenci. Kadang, kuambil orang-orang yang menjadi tempatmu bergantung meskipun aku tahu, dengan demikian kau akan merasakan kesepian.

.

Tapi Anak-Ku, percayalah. Bahwa sekalipun engkau jatuh, tak pernah Kubiarkan engkau tergeletak. Saat engkau menangis karena kekecewaanmu, Aku turut menangis bersamamu. Saat engkau merasa sakit karena terluka, Aku merasakan kesakitan yang lebih besar darimu. Di kala Aku seolah jauh darimu, Aku hanya ingin kau belajar untuk berteriak dan mencari-Ku. Kubiarkan masalah-masalah itu ada untuk mengajarimu arti hidup, mendewasakanmu, dan membuatmu makin serupa dengan-Ku. Saat kau merasa sendirian dan merasa ditinggalkan, dan Kuambil segala milik kepunyaanmu, Aku ingin kau belajar untuk menggantungkan harapanmu hanya kepada-Ku. Karena manusia akan mengecewakanmu, tapi Aku tidak.

.

Saat Aku mengatakan "Ya" untuk permintaanmu, Aku ingin kamu belajar mensyukuri kasih karunia-Ku. Saat Aku terdiam dan membiarkanmu menunggu, Aku ingin kamu belajar untuk bersabar dan terus berharap pada-Ku. Namun bila Aku menggelengkan kepala-Ku, dan mengatakan "Tidak", maka ketahuilah, Aku menyediakan yang lebih baik untukmu.

Aku mencintaimu, Anak-Ku. Engkau sangat berharga di mata-Ku. Aku membentukmu dengan sempurna. Kuberikan cukup kelebihan untuk membuatmu percaya diri, namun juga kulengkapi kau dengan kekurangan, untuk mengajarimu arti rendah hati, dan mengajarimu untuk menggantungkan dirimu pada-Ku. Karena jika kuciptakan engkau tanpa kekurangan, maka kau takkan memerlukan Aku.

.

Aku ingin kau belajar untuk berserah pada-Ku. Tapi bukan menyerah. Karena berserah adalah satu-satunya cara untuk hidup, tapi menyerah hanyalah suatu tindakan yang pengecut. Serahkanlah hidupmu kepada-Ku, biarkan Aku berjalan bersamamu dan menanggung semua bebanmu.

.

Anak-Ku, sampai masa tuamu, Aku akan selalu ada bersamamu. Dan sampai masa putih rambutmu, Aku adalah Allah yang tetap setia. Saat kau berjalan bersamaku, tak ada lagi yang mustahil untukmu. Karena Aku, Bapamu, adalah Allah yang mengasihimu dan selalu menggandengmu dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

.

Di saat kegagalan menimpamu, percayalah, bahwa tanpa kegagalan, kau takkan pernah menghargai keberhasilan. Dan sekalipun hal-hal buruk menimpamu, ketahuilah, bahwa semuanya Kumaksudkan untuk kebaikanmu. Aku tak pernah meninggalkanmu, Anak-Ku, dan tidak akan pernah. Sekalipun engkau berbalik dari jalan-Ku, Aku tetaplah Bapamu yang setia. Yang akan menanti engkau kembali kepada-Ku, menyambutmu dengan pelukan, dan pesta pora. Aku selalu ada di tempat yang sama. Di sisimu. Sehingga saat kau datang mencari-Ku. Kau akan selalu menemukan Aku.

.

Dengan cinta,

 

Tuhan.

 

kurangi & perbanyak

Kurangi dan Perbanyak

TERTAWA

Sekali tertawa, pusing kepala hilang.
Dua kali tertawa, bencipun sirna.
Tiga kali tertawa, persoalan lari.
Empat kali tertawa, penyakit sembuh.
Lima kali tertawa, jadi awet muda.
Enam kali tertawa, hati penuh sukacita.
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!" Filipi 4:4


SENYUM

Sekali senyum, curiga hilang.
Dua kali senyum, jadi sahabat.
Tiga kali senyum, hati penuh damai.
Empat kali senyum, beban jadi ringan.
Lima kali senyum, rezeki datang.
Enam kali senyum, keluarga rukun.
"Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada
kesukaran" Amsal 21:23


HATI

Hati yang gembira, adalah obat yang manjur.
Hati yang keras, menemui jalan buntu.
Hati yang lembut, mendatangkan sahabat.
Hati yang loba, menciptakan perangkap.
Hati yang bersih, menjauhkan masalah.
Hati yang licik, mendatangkan musuh.
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah
terpancar kehidupan" Amsal 4:23


MARAH

Sekali marah, Sukacita hilang.
Dua kali marah, Akal sehat terbang.
Tiga kali marah, Tekanan darah naik.
Empat kali marah, teman-teman pergi.
Lima kali marah, Jadi cepat tua.
Enam kali marah, Pintu dosa terbuka.


"Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah"

Yakobus 1:20


BANYAK

Dalam hidup ini…
Berdoalah yang banyak, agar hati tenang.
Taburlah yang banyak, agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak, agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak, agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak, agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak, agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak, agar tidak kuper.
Kerjalah yang banyak, agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor, agar sehat dan awet muda.
"Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya"

Galatia 6:7b


KURANGI & PERBANYAK

Dalam hidup ini…
Kurangi ucapan yang mendendam, perbanyak ucapan yang mengasihi.
Kurangi kata-kata yang mengejek, perbanyak kata-kata yang menghargai.
Kurangi kata-kata yang melemahkan, perbanyak kata-kata yang mendorong..
Kurangi perkataan yang menolak, perbanyak perkataan yang
memperhatikan.
Kurangi kata-kata kritik, perbanyak perkataan yang membangun.
Kurangi kata-kata yang sia-sia, perbanyak kata-kata yang mendatangkan
inspirasi.
Kurangi kata-kata yang kasar, perbanyak kata-kata yang lemah lembut.
"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar."

Kolose 4:6

 

PELAJARAN HIDUP DARI PENSIL

Baru saja saya mendapatkan kutipan menarik dari sebuah buku di perpustakaan. Sebuah cerita motivasi tentang sebuah pensil yang baru saja di ciptakan. Saya mendapatakan pelajaran berharga pada hari itu juga. Tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hidup. Seperti pensil, Ya, seperti pensil.

 

 

Menarik, mengapa tidak pulpen? Mengapa harus pensil? Ya, karena pensil adalah benda yang paling cocok untuk menggambarkan kehidupan kita. Mungkin sebagian dari anda pernah mendengar cerita ini. Karena ini memang cerita lama. Sengaja saya angkat kembali sekedar untuk mengingatkan betapa berharganya hidup ini. Banyak dari kita yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri. Padahal sebagai manusia kita di ciptakan untuk kepentingan bersama.

 

 

Jika anda ingin tahu apa saja persamaan hidup kita dengan sebuah pensil, Silahkan baca kutipan singkat berikut ini,

 

 

 

 

Pada suatu hari, baru saja sebuah pensil diciptakan. Lalu si pencipta pensil itu berkata kepada benda ciptaanya,

 

"Sebelum aku mengirimkan kamu ke seluruh dunia, Ingatlah lima hal penting ini! Dan kamu akan menjadi pensil berguna. Lima hal yang akan aku sampaikan adalah :

  1. Kamu dapat melakukan hal-hal yang luar biasa jika kamu membiarkan dirimu dipegang oleh tangan seseorang.
  2. Kamu akan merasakan sakitnya ditajamkan dari waktu ke waktu, tetapi dengan itu kamu akan menjadi pensil yang lebih baik.
  3. Kamu hendaknya membetulkan kesalahan apa saja yang mungkin kamu lakukan.
  4. Bagian yang paling penting dalam dirimu selalu ada dalam bagian dirimu.
  5. Dalam setiap permukaan yang kamu gunakan, kamu harus meninggalkan tanda. Bagaimanapun keadaannya kamu harus tetap menulis.

Yah, itulah kelima hal yang di sampaikan si empu pensil kepada pensil-pensil buatannya sebelum dimasukan kekotak dan dijual. Apakah orang itu gila bicara kepada benda mati? Ehm, tak masalah dia gila atau tidak yang penting bagaimana kita mengambil hikmah dari setiap lima hal yang disampaikan.

 

Dan inilah hasilnya bila cerita tadi di terjemahkan untuk kehidupan manusia.

Pada suatu masa, baru saja seorang manusia diciptakan. Lalu tuhan berkata kepada makhluk ciptaanya itu,

"Sebelum aku mengirimkan kamu ke dunia, Ingatlah lima perkara ini! Dan kamu akan menjadi manusia yang berguna bagi sesamamu. Lima perkara yang perlu kamu ketahui adalah :

 

  1. Kamu akan mampu mengerjakan hal-hal yang luar biasa, tetapi hanya jika diri kamu selalu ada dalam genggaman tuhan dan membiarkan orang lain mengambil manfaat dari karunia apa saja yang anda miliki.
  2. Kamu akan mengalami penajaman yang menyakitkan dari waktu ke waktu yakni dengan mengalami berbagai persoalan dalam kehidupan. Tetapi dengan itu kamu akan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
  3. Kamu harus bersedia memperbaiki apa saja yang telah anda lakukan.
  4. Bagian penting dalam diri kamu adalah ada dalam hati kamu.
  5. Disetiap tempat yang kamu lewati, kamu harus meninggalkan jejak apapun keadaannya. Kamu harus tetap melaksanakan tugas kamu.

Semoga kita dapat menjadi manusia yang paling berguna untuk sesama. Dan semoga cerita ini bisa mengingatkan anda tentang apa tujuan kita manusia untuk hidup. Bergunalah bagi sesama, bantulah manusia lainnya yang sedang kesusahan. Tanpa memandang suku, ras, ataupun agama. Semua sama di hadapannya, tak ada yang berbeda.

 

Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia ialah yang berguna bagi sesamanya. (tidak penting dari mana asal hadist itu, yang terpenting bagaimana kita memahami makna dari hadist itu). Mohon untuk dipahami dan diamalkan.


http://55tbo.blogspot.com/2012/03/pelajaran-hidup-bagaikan-pensil.html

menikmati setiap tahap kehidupan, tanpa kehilangan semangat kerja keras

Seorang bisnisman yang sukses sedang melepas penat di tepi pantai, sudah 2 hari tidak tidur karena ada pengapalan ikan ke kontainer. Tanpa sengaja, ia melihat seorang nelayan sedang melaut. Baru tengah hari, si nelayan merapatkan kapalnya di dermaga, mengemasi hasilnya, dan pulang menemui keluarga. Melihat hal ini, naluri bisnisnya tergerak.

"Permisi Pak Nelayan," sapa si Bisnisman. "Boleh saya ngobrol dengan bapak?" tanya bisnisman itu. "Oh, silakan," sambut si Nelayan. "Pak, tadi saya lihat bapak berangkat menangkap ikan di laut. Kenapa masih siang begini bapak sudah merapat pulang?" tanya si bisnisman.

Jawab si Nelayan, "Yah Pak, pokoknya saya sudah membawa hasil yang cukup untuk keluarga saya, saya pulang."

Bisnisman berkata, "Wah, kalau saya jadi Bapak. Saya akan terus melaut sampai sore atau malam hari. Jadi saya bisa dapat hasil lebih banyak."

"Lalu, mau saya apakan hasil yang lebih banyak itu?" tanya si Nelayan.

"Bapak jual saja ke pasar, jadi bapak bisa dapat uang lebih banyak," jawab si bisnisman.

Nelayan itu mengangguk, lalu bertanya lagi, "Lalu, uang yang banyak itu mau diapakan?"

"Uang itu bapak tabung saja, sedikit demi sedikit. Nanti, kalau bapak sudah punya cukup uang, bapak bisa beli kapal satu lagi. Lalu bapak bisa mengupah orang untuk menjalankan kapal itu. Jadi bapak bisa menangkap lebih banyak ikan lagi," jawab si bisnisman.

"Lalu kalau dapat ikan lebih banyak, mau saya apakan lagi?" tanya si nelayan.

"Ya dijual lagi pak... Lalu nanti uangnya ditabung lagi. Kalau sudah punya tabungan cukup banyak, nanti bapak bisa beli kapal lagi.

Lalu bapak bisa lebih banyak menabung. Dalam 15 tahun, bapak bisa punya pabrik pengolahan ikan sendiri, dan bapak bisa jadi orang kaya," jawab si bisnisman menjelaskan.

"Oh, begitu... Lalu kalau sudah jadi orang kaya, saya bisa apa?" tanya si Nelayan lagi.

"Nanti bapak bisa bersantai senang senang menikmati hidup dengan keluarga bapak," jawab si bisnisman.

"Nah, anda pikir, apa yang sedang saya lakukan saat ini? Buat apa saya menunggu 15 tahun lagi untuk menikmati hidup bersenang senang dan bersantai dengan keluarga saya?" jawab si Nelayan, "Sekarang ini saya sudah menikmati hidup bersama keluarga saya."

*Tanadi Santoso

*Sebuah cerita classic yang sangat umum, untuk kembali mengingatkan apa yang penting, apa yang tidak, dalam hidup ini. Setiap orang memiliki cara berbeda untuk melakukan perjalanan kehidupannya. Setiap orang mengelolah berkat yang diterimanya dengan caranya sendiri sendiri.

kisah anjing kecil

Kisah Anjing Kecil

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik
pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih…."

Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya…..

"jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.

"Kasih Sayang Adalah Hal yang dibutuhkan oleh semua Insan, Maka berikan Kasih sayang untuk Semua yang telah menemani kita, Maka anda akan memanen sebuah kebahagiaan"

~ :: Thank's For Someone to make me understand about Love ::~

 

karakteristik cara belajar

Karakteristik Cara Belajar

Nah mungkin teman-temab ada yang kesulitan dalam belajar, sebenernya belajarpun ada karakteristiknya…

Karateristik cara beLajar

Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya yang memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain jika sang individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik cara belajar dirinya maka akan cepat ia menjadi "pintar" sehingga kursus-kursus atau pun les private secara intensif mungkin tidak diperlukan lagi.

Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar seperti disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki (2001), adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual

Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:

· rapi dan teratur

· berbicara dengan cepat

· mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik

· teliti dan rinci mementingkan penampilan

· lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar

· mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual

· memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik

· biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar

· sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis)

· merupakan pembaca yang cepat dan tekun

· lebih suka membaca daripada dibacakan

· dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.

· jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-coretan tanpa arti selama berbicara

· lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

· sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak'

· lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah

· lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada musik

· seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata

2. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Auditorial

Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:

· sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja

· mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik

· lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca

· jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras

· dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara

· mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita

· berbicara dalam irama yang terpola dengan baik

· berbicara dengan sangat fasih

· lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya

· belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat

· senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar

· mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi

· lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya

· lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik

3. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Kinestetik

Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:

· berbicara dengan perlahan

· menanggapi perhatian fisik

· menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka

· berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain

· banyak gerak fisik

· memiliki perkembangan otot yang baik

· belajar melalui praktek langsung atau manipulasi

· menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung

· menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca

· banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal)

· tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama

· sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut

· menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

· pada umumnya tulisannya jelek menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)

· ingin melakukan segala sesuatu

Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang paling menonjol dari diri seseorang maka orangtua atau individu yang bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara belajar dirinya) diharapkan dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar yang sesuai. Bagi para remaja yang mengalami kesulitan belajar, cobalah untuk mulai merenungkan dan mengingat-ingat kembali apa karakteristik belajar anda yang paling efektif. Setelah itu cobalah untuk membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar anda sehingga dapat mendukung agar kemampuan tersebut dapat terus dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memanfaat berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, gambar, dll.

 

jangan serakah, jangan kuatir

Jangan Serakah, Jangan Kuatir

 (Oleh: Pdt. Dr. Stephen Tong)
Artikel ini diambil dari seri khotbah Ekspositori Surat Ibrani di Kebaktian
Minggu GRII Pusat, Kampus Emas, Jakarta, pada tanggal 20 Juli 2003

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan yang ada
padamu. Karena Allah telah berfirman "Aku sekali-sekali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau"
(Ibrani 13:5)

Di ayat 5 ini penulis Ibrani berbicara tentang dosa keuangan. Mengapa seks
dan uang (harta) selalu berdampingan? Karena keduanya adalah jerat yang
paling besar atau paling berbahaya bagi setiap orang yang hidup di dunia
ini. Banyak orang gagal, kalau bukan karena seks, tentu karena uang. Itu
sebabnya, seks dan uang juga merupakan musuh terbesar bagi para pelayan
Tuhan, saksi-saksi Tuhan yang diutus untuk memancarkan kemuliaan-Nya. Jika
kita tidak memelihara kesaksian hidup kita dengan hati-hati, kita memberi
lowongan kepada iblis untuk mencobai kita dalam seks dan harta, maka kita
akan kehilangan kuasa, pengaruh, dan kemuliaan Tuhan untuk menjadi saksi-Nya
di dunia. Oleh karena itu, setelah penulis Ibrani menyelesaikan pembahasan
tentang 'hormatilah pernikahan', ia meneruskannya dengan: Jangan engkau
menjadi budak hartamu, uangmu; atau dalam terjemahan lain: Jangan tamak,
jangan menginginkan uang yang bukan milikmu.

Saya percaya, saat Yohanes Pembaptis yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu tampil
di depan umum, usianya kira-kira tiga puluh tahun, karena seorang imam baru
boleh melayani di saat usianya genap tiga puluh tahun, karena seorang imam
baru boleh melayani di saat usianya genap tiga puluh tahun. Di mata manusia,
ia adalah seorang pemuda yang kurang berpengalaman. Ia berseru, "Bertobatlah
kamu sebab Kerajaan Sorga sudah dekat." Ia menuntut mereka agar hidup baru,
hidup bertobat, hidup suci, mau meninggalkan hidup moral yang bobrok dan
segala dosa yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Setiap orang hidup perlu
tahu: Dunia bukanlah rumahnya; ketika ia mulai terbiasa, bahkan betah hidup
di dunia, maka dunia akan berkata kepadanya, "Get out!" – tidak ada tempat
lagi untukmu, tempat ini akan diberikan pada generasi baru. Jadi, tak
seorang pun bisa hidup sampai selama-lamanya di dunia ini.

Tetapi Allah sudah menyediakan Kerajaan Sorga, Kerajaan Allah bagi kita –
orang-orang yang berharap kepada-Nya. Dan firman-Nya: Bertobatlah,
tinggalkanlah dosamu, siapkanlah hatimu untuk hidup di dalam Kerajaan Allah,
karena Kerajaan Allah sudah dekat. Kalimat pertama dalam khotbah Yohanes
Pembaptis itu juga merupakan kalimat pertama dalam khotbah Yesus Kristus.
Tokoh terpenting di Perjanjian Baru — Yohanes Pembaptis, Sang Perintis dan
Yesus yang adalah Tuhan, mengucapkan kalimat yang sama: Bertobatlah kamu,
karena Kerajaan Allah sudah dekat. Yohanes Pembaptis berjumpa dengan
pelbagai macam orang. Ada semacam orang yang bertanya padanya: Apa yang
harus kami perbuat? Saya kira itulah tanya jawab yang pertama di dalam
pelayanan Perjanjian Baru. Dan saya yakin acara tanya-jawab perlu
dilestarikan, karena di lembar-lembar pertama Perjanjian Baru, dalam
pelayanan Tuhan sendiri juga diadakan tanya jawab. Ketika saya masih berumur
tujuh belas tahun, pikiran saya sudah dilanda oleh ajaran: Komunisme,
Atheisme, Materialisme, Dialektis, Evolusionisme. Saya menganggap diri
sebagai pemuda yang paling modern, terkemuka, bahkan lebih cerdas dari
pemuda-pemudi lainnya. Pelajaran yang biasanya perlu dipelajari orang dalam
waktu dua bulan bisa saya selesaikan dalam waktu dua hari, bahkan selagi
masih di SMA, saya sudah mengajar, dan saya mampu menyelesaikan SMA dengan
mudah, sekaligus menjadi seorang guru yang disambut baik oleh murid-murid.
Honor saya dua kali lebih besar daripada honor pendeta terbesar, yang
melayani di gereja terbesar di Surabaya. Saat itu, saya merasa tidak butuh
Alkitab, tidak butuh Tuhan, bahkan merasa tak perlu menjadi orang Kristen,
karena dunia sudah maju dan kekristenan sudah ketinggalan. Akan tetapi
melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), Tuhan bekerja di dalam hati saya,
saya menangis tak henti-hentinya, bertobat, meminta Tuhan mengampuni
dosa-dosa saya. Di hari ketiga KKR itu, saya menyerahkan diri menjadi hamba
Tuhan. Saya berkata, "Tuhan, jawablah semua pertanyaanku, sesudah itu, saya
akan pergi ke seluruh dunia untuk menjawab pertanyaan siapa pun." Itu
sebabnya, ciri khas dari pelayanan saya adalah tanya-jawab, menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Seperti apa yang dikatakan oleh
Francis Schaeffer: The responsibility of Christianity is to give the honest
answers for the honest questions. Itulah yang saya pelajari dari Yohanes
Pembaptis, menjawab pertanyaan siapa saja yang ingin tahu tentang kebenaran.
Yohanes Pembaptis menjawab pertanyaan, termasuk pertanyaan para tentara.
Biasanya seorang tentara, karena mempunyai senjata, selalu merasa dirinya
memiliki hak istimewa, suka melakukan kekerasan, tetapi saat ia datang
bertanya: What should I do, John? Jawab Yohanes Pembaptis, "Kamu harus
merasa puas dengan apa yang ada padamu, jangan menindas orang dengan
senjatamu." Saya kaget sekali, ternyata seorang yang dipenuhi Roh Kudus bisa
menjawab pertanyaan dengan begitu singkat dan begitu tepat, sesuai dengan
kebutuhan. Ia tidak menjawab, "Hai Tentara, jangan kamu berperang, karena
firman Tuhan berkata: Barangsiapa membunuh, ia juga akan dibunuh." Ia tidak
berbicara tentang apakah tentara harus membela atau memberontak, boleh
berperang atau tidak, ia hanya memberikan dua prinsip:

Puaskan diri dengan apa yang kau miliki, dan jangan menindas orang dengan
senjatamu. Dua prinsip yang berkaitan dengan dua dosa besar dari para
tentara yang menyandang senjata. Yang pertama, mereka menembak dengan
sewenang-wenang, karena pikir mereka: Kami memiliki hak menggunakan senjata,
mempunyai situasi dan kondisi dimana orang tidak mudah membalas dendam. Kami
bisa merebut nyawa orang. Seseorang yang memiliki kuasa, uang, kekuatan,
pangkat, senjata, lalu merugikan orang dengan sewenang-wenang, kelakukannya
sungguh jahat. Negara yang tidak memelihara kaum minoritas adalah negara
barbar. Negara yang tidak memberi proteksi pada kaum minoritas yang tidak
bersenjata dan tidak berdaya untuk melawan adalah negara yang tidak beradab.

Orang yang menindas si lemah, rakyat jelata dengan senjata, dengan
kekerasan, jiwanya bagaikan binatang liar, bukan manusia. Karena senjata
hanya dipakai untuk membela negara, mengamankan rakyat, itulah perintah
Alkitab: Pemerintah menyandang pedang adalah hak, kuasa yang Allah berikan
untuk menghakimi mereka yang berbuat salah; membela mereka yang benar,
menjaga ketertiban negara (Roma 13). Bila senjata digunakan semena-mena
untuk melampiaskan kebencian pribadi — memusnahkan, menghancurkan, membunuh
musuh yang dibencinya, itu adalah tindakan barbar. Yohanes Pembaptis
berkata, 'Hai, Para Tentara.' Yang dimaksud olehnya bukanlah tentara Israel
melainkan tentara Romawi yang ditugaskan oleh kerajaan Roma di seluruh
wilayah kerajaan Romawi, meliputi sebagian benua Eropa, Asia, Afrika Utara
bahkan sampai ke Inggris. Adapun kita yang paling banyak dijaga oleh tentara
Roma adalah Yerusalem, karena bangsa Yahudi adalah bangsa yang paling keras,
paling berjiwa revolusioner, paling tidak mengenal kompromi, misalnya,
mereka menyembah Yahweh — Allah yang sejati. Mereka menolak untuk menyebut
Kaisar sebagai Tuhan. Menurut standar Roma, tindakan itu merupakan suatu
pemberontakan terbesar, maka diutusnya sejumlah besar tentara, kira-kira
seratus delapan puluh ribu orang guna menjaga Yerusalem. Baik Damsyik,
Kapadokia, maupun kota-kota lain, tak ada yang pernah dijaga oleh bala
tentara sebanyak itu. Apalagi pada masa raya, ketika puluhan bahkan ratusan
ribu orang Yahudi dari berbagai tempat berkumpul di Yerusalem, maka
pemerintah Roma akan mengerahkan ratusan ribu tentara untuk menjaga keamanan
di sana secara ketat.

Bila tentara-tentara itu menggunakan senjata dengan semena-mena, tentu
rakyatlah yang akan sangat dirugikan. Yang kedua, Yohanes Pembaptis berkata,
"Jangan menginginkan uang lebih dari seharusnya. Kamu telah diberi kecukupan
oleh pemerintah Romawi, puaskanlah dirimu dengan apa yang ada padamu." Saya
disadarkan; Saat seseorang dipenuhi oleh Roh Kudus, Tuhan memberinya
bijaksana, keberanian, standar yang bisa dijadikan pedoman dari jaman ke
jaman, sekaligus sarana untuk menghakimi umat mausia: Puaskanlah dirimu
dengan apa yang kau miliki, jangan gunakan kekerasan untuk menindas mereka
yang tidak menyandang senjata.

Mengapa sebelum penulis membahas soal harta, ia terlebih dahulu berbicara
tentang prinsip di ayat 5? Karena tamak adalah dosa yang sangat besar, suatu
larangan yang ditekankan oleh Alkitab. Bahkan hukum kesepuluh dari Taurat
Musa berbunyi, "Jangan menginginkan istri, budak, hewan kepunyaan orang",
dijadikan dasar bagi Hak Asasi Manusia dalam konstitusi PBB, yang berlaku
untuk semua pemerintahan dunia sampai hari ini: Wajib memproteksi hak milik
pribadi, tak seorang pun boleh mengganggu istri, anak, harta, rumah
kepunyaan orang lain, karena milik pribadi itu sah dan diizinkan. Tuhan
berpesan, jangan mengingini, artinya Ia memagari kepemilikan manusia. Saat
mata seseorang melirik ke dalam pagar orang dan hatinya berhasrat melewati
pagar itu, ia disebut pelanggar hukum. Jangan mengingini harta orang,
puaskan dirimu dengan apa yang sudah Tuhan karuniakan untukmu. Kalau kau
memboroskan apa yang sudah diberikan-Nya atau merebut apa yang belum Ia
berikan kepadamu, kau adalah pencuri. Sikap yang Tuhan sahkan dan izinkan
adalah merasa puas atas apa yang sudah kau miliki dan mau menunggu untuk apa
yang belum kau miliki sambil bekerja dengan giat. Perasaan memiliki dan
tidak memiliki selalu mengganggu diri kita, mengapa ia punya, saya tidak
punya; saya juga menginginkannya. Keinginan seperti itulah yang membuat kita
berani melompat pagar, berani melawan kehendak Tuhan. Mari kita kembali pada
prinsip ini: Puaskan dirimu dengan apa yang ada pada dirimu, apa yang kita
miliki. Karena Tuhan berjanji: "Aku tidak akan meninggalkanmu, tidak akan
membuangmu."

Yesus Kristus pernah mengutip kalimat dari Perjanjian Lama, dalam Kitab
Musa: Manusia hidup bukan hanya bersandar pada roti saja; artinya kita butuh
roti, makanan, harta benda, tetapi ada segi lain yang perlu kita perhatikan,
yaitu firman yang bersumber dari mulut Allah. Itulah yang membuat hidup kita
berarti. Versi lain terdapat di Yohanes 6:63, "Yang menghidupkan manusia
adalah roh, bukan tubuh. Perkataan yang Kukatakan padamu adalah Roh, adalah
hidup." Perhatikan ucapan Yesus itu. Yang menghidupkan manusia adalah roh,
artinya roh itu hidup. Hidup berasal roh, tubuh tak terhitung apa-apa. Tentu
saja bukan maksud Yesus mengatakan bahwa tubuh kita tidak berguna, seperti
teori soma sema, tubuh adalah penjara, yang diyakini oleh Pythagoras, filsuf
Yunani, atau ajaran Buddhisme: Tubuh tak berarti apa-apa. Yang Yesus
tegaskan adalah bahwa yang menghidupkan manusia bukan tubuh melainkan roh,
tanpa roh, tubuh tidak akan berfungsi. Lanjut-Nya, "…the word which I
spoke to you is life, is spirit." Jadi, hidup manusia selama berpuluh-puluh
tahun di dunia bukan hanya bersandar pada roti, melainkan pada the word of
God. Saya yakin kalian yang selalu berbakti di tempat ini akan merasa
kosong, jika mimbar ini tidak menyuarakan firman Tuhan. Memang, kali pertama
Anda berbakti di sini merasa tidak enak, karena khotbah saya tidak dibarengi
lelucon atau cerita, tetapi marah-marah; Tidak mudah dicerna, banyak teori.
Tetapi setelah kalian benar-benar merasakan manfaat dari firman Tuhan,
barulah kalian sadar, tanpa firman, apalah artinya hidup ini? Kosong belaka.
Kalau firman tidak mengisi hidup kita, tidak menuntun tindak-tanduk kita,
kita tidak tahu hidup ini akan berjalan ke mana. Yang paling celaka ialah
setelah mendengar firman kalian tetap melangkah di jalan yang serong, jalan
yang salah, jalan orang duniawi. Hidup kalian seperti hidup orang Farisi,
berpengertian penuh tetapi pelaksanaannya kosong. Akibatnya, kau bukan
menjadi saksi Tuhan, tapi malah mempermalukan nama-Nya. Tuhan berjanji, 'Aku
tidak akan membuang kamu, membiarkan kamu." Artinya, Ia akan terus-menerus
menjaga kita. Itu sebabnya, cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu,
pandai-pandailah mengatur milikmu. Jika kamu benar-benar hidup di hadapan
Tuhan, Ia bukan saja sanggup mencukupi, tetapi juga memberi lebih dari
sekadar cukup.

Mengapa masih ada orang Kristen yang selalu mengkhawatirkan ini dan itu?
Karena mereka hanya dengan mulut mengaku dirinya beriman; otaknya tahu apa
itu iman, namun sesungguhnya tidak betul-betul beriman pada Tuhan. Itu
sebabnya, kita perlu belajar untuk sungguh-sungguh beriman pada Tuhan.
Sesungguhnya saya merasa sangat kasihan kepada mereka yang sejak kecil cukup
makan, tak pernah lapar satu kali pun, karena mereka tidak akan pernah tahu
apa itu perjuangan, apa itu bersyukur pada Tuhan. Seorang pendeta
menuturkan: 'Aku masih ingat saat pertama kali aku memegang sepeda itu, air
mataku bercucuran. Aku menaiki sepeda itu dengan hati yang begitu haru,
begitu puas, karena aku sudah menantinya selama dua ratus hari. Selama itu
aku terus berharap kapan hari itu akan tiba, sampai aku menaiki sepeda itu,
barulah aku sadar aku sudah memilikinya.'

Tapi anak-anak kita tidak lagi mempunyai pengalaman seperti itu, karena saat
mereka menginginkan sepeda, kita segera membelikannya, bahkan saat mereka
menginginkan mobil sekalipun, kita segera menyediakannya. Sebelum mereka
sanggup mencari uang, mereka sudah mengenakan pakaian termahal. Sebelum
mereka mencucurkan keringat, mereka sudah memeras orang lain, bahkan mereka
selalu mencerca: 'Toh Papa punya uang, mengapa Papa tidak membelikan yang
baik untukku? Papa jahat.' Apa jadinya anak-anak jaman ini, setelah sekian
puluh tahun tak ada peperangan, kelaparan; anak-anak kita hanya tahu memeras
orangtua, memaksa orangtuanya memberikan ini dan itu buat mereka. Saya
selalu mendidik anak-anak saya seperti ini: Saat saya menggunakan barang
yang bagus, yang mahal, mereka tidak berhak berkomentar, karena ini adalah
jaman saya. Bagaimana susahnya masa lalu saya, kalian tidak tahu. Kalian
juga perlu belajar berjuang untuk dirimu sendiri. Namun, susah sekali,
bukan? Karena hidup kita sekarang ini sudah cukup nyaman, mengapa kita harus
membiarkan anak kita hidup sengsara? Hidup kita cukup kaya, mengapa kita
membiarkan anak-anak hidup miskin? Itu sebabnya orang yang dulunya pernah
miskin, setelah dia menjadi kaya akan membuat hidup anak-anaknya seperti di
surga. Namun faktanya, mereka tidak merasa hidupnya cukup nyaman, karena
mereka sudah terbiasa dengan hidup seperti itu. Sewaktu kenikmatannya
berkurang sedikit saja, ia akan memandangnya sebagai suatu siksaan dan itu
membuatnya dendam padamu. Inilah dunia.

Mendidik anak itu susah, bukan? Saat hidup kita miskin, kita memang tak
mampu membelikan apa-apa untuk anak-anak. Setelah hidup kita lebih dari
cukup, masakan kita tidak memberi apa-apa buat mereka? Kalau diberi, ia tak
punya daya juang, karena dia tak tahu apa itu susah, bagaimana rasanya dari
tidak punya sampai punya, bahkan cenderung merasa memang sudah semestinya
dirinya hidup berkecukupan. Kurang sedikit saja sudah dia anggap sebagai
penderitaan, memikul salib, dan lain-lain. Kadang-kadang saya mendengar
orang mengeluh: Ini susah, itu susah, tanpa menyadari kalau saja orang lain
bisa melewati hidup seperti itu tentu akan tertawa sampai tak bisa
mengatupkan mulutnya, berterima kasih pada Tuhan sampai setiap hari
mengadakan syukuran, sementara ia masih belum merasa puas dengan apa yang
ada pada dirinya.

Apa artinya: puaslah dengan apa yang sudah kau miliki? Kau tidak perlu
serakah, tak perlu merebut sesuatu yang bukan milikmu. Saya merasa sedikit
sulit untuk mendefinisikan serakah. Manakala manusia tak pernah maju,
bukankah ia sama dengan binatang? Tetapi kalau ia terus menuntut maju,
bukankah ia bisa disebut serakah? Memang paradoks. Apakah bedanya serakah
dengan berjuang? Untuk membedakannya, kita butuh bijaksana Tuhan. Untuk itu,
saya akan memberikan sebuah prinsip: Menginginkan, bahkan merampas sesuatu
yang Tuhan karuniakan kepada orang lain dengan ambisi liar, itu yang disebut
serakah. Bila kamu ingin maju, ingin lebih pintar dan lebih pintar lagi,
bahkan ingin menjadi kaya, berkuasa, dan besar sekalipun, itu tidaklah
salah, karena Allah tidak pernah mencegah manusia mempunyai ambisi pribadi,
mempunyai aspirasi untuk maju.

Mungkin kamu bertanya, mana ada ayat yang berbicara seperti itu? Yesus
berkata, "Jika kamu ingin menjadi besar, layanilah orang lain." Maksudnya,
Tuhan tidak melarang orang menjadi besar, namun ada jalurnya, ada caranya,
yakni menjadi hamba, melayani. Kadang kita salah menafsir Alkitab, kita
berpikir: Allah tidak memperbolehkan kita begini dan begitu, kita lantas
menjadi kaku. Tindakan tersebut tidak berbeda dengan orang yang menguburkan
satu dinar di bawah tanah sambil berdalih rendah hati, sambil menuduh orang
yang mengusahakan lima dinar dan berhasil mendapat keuntungan lima dinar
sebagai orang yang serakah. Padahal itu bukan maksud Tuhan. Ia justru
menuntut orang yang diberi lima talenta menghasilkan lima talenta, orang
yang diberi dua talenta harus menghasilkan dua talenta. Buktinya, orang yang
menerima lima talenta dan mendapat untung lima talenta tidak dimarahi oleh
Tuhan, tetapi orang yang memperoleh satu talenta dan menguburkannya sambil
berdalih rendah hati, tidak berambisi, tidak serakah, ialah yang dimarahi
oleh Tuhan.

Mungkin kau bertanya, bukankah itu berarti Tuhan membela orang kaya dan
menghina, bahkan menghakimi orang yang miskin? Tidak. Perumpamaan itu
mengajarkan kita bahwa: Talenta yang Tuhan beri haruslah kita imbangi dengan
perjuangan. Itulah sebabnya saya tidak berani tidak banyak berkhotbah, tidak
berani malas bekerja, karena saya tahu, Tuhan akan menghakimi saya lebih
daripada pendeta-pendeta lain. Dari manakah saya tahu akan hal itu? Tuhan
sudah memberi banyak talenta, kesempatan pada saya, maka saya harus
mengembangkan, harus bekerja keras, agar kelak saya bisa
mempertanggung-jawabkannya pada Tuhan. Kalau orang mengkritik saya serakah,
tidak puas dengan apa yang sudah ada, terus-menerus menginginkan ini dan
itu, padahal itu adalah kewajiban yang Tuhan tanamkan di dalam jiwa saya,
saya hanya bisa berkata, 'Tak ada keserakahan untuk diri pribadi saya, yang
ada hanya untuk memperluas Kerajaan Tuhan.' Kalau saya ingin membangun
gedung gereja yang besar, itu karena ada begitu banyak orang membutuhkan
firman Tuhan. Saya harus bisa membedakan antara serakah dan berjuang,
serakah demi keuntungan diri sendiri dan demi iman.

Berikut ini saya akan merumuskan beberapa hal; Satu, merampas sesuatu yang
bukan milikmu, itu disebut tamak. Dua, tidak mau berjuang mencapai hasil
yang maksimal, itu disebut malas. Malas bukan monopoli orang yang
bersantai-santai. Orang yang kelihatannya rajin pun bisa dikategorikan
malas. Kemalasan akan membuahkan kemiskinan. Kemiskinan membuahkan iri hati.
Iri hati membuahkan keserakahan. Keserakahan mencetuskan peperangan. Hal-hal
seperti itu selalu terjadi baik di dalam diri personal maupun dalam
masyarakat, baik secara lokal maupun secara internasional. Ada orang yang
merasa dirinya miskin, bukan karena ia tidak sanggup mencukupi kebutuhan
hidupnya, melainkan karena ia membanding-bandingkan dirinya dengan orang
lain.

Sebelum orang asing masuk ke pedalaman Irian Jaya, mereka tidak pernah
merasa dirinya miskin, hanya mengenakan sehelai koteka saja sudah merasa
cukup. Tapi setelah orang asing datang dengan mengendarai mobil, mereka
mulai merasa dirinya miskin, timbul rasa ingin memiliki, tapi bukan lewat
cara berjuang melainkan merampas, membunuh, dan sebagainya. Itu sebabnya,
timbulnya kesenjangan sosial bisa disebabkan oleh kaum imperialisme,
kapitalisme, bisa juga disebabkan oleh sifat membandingkan diri dengan cara
yang tidak wajar.

Sebenarnya, membanding-bandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang
lumrah, karena Tuhan menanamkan relativisme di dalam diri kita. Murid-murid
Yesus pun masih mempunyai sifat itu. Setelah Yesus memberitahu Petrus,
"Dengan sesungguh-sungguhnya Aku berkata padamu: Waktu kau muda, kau bisa
mengabarkan Injil ke sana ke sini dengan bebas, tapi waktu kau tua, orang
akan mengikat tanganmu, membawamu ke tempat yang tidak kau inginkan."
Artinya, kau akan dianiaya, mati dengan sangat mengenaskan.

Petrus segera bertanya, 'Bagaimana dengan dia (Yohanes)?' Nyatalah di sini
bahwa ia mulai membanding-bandingkan dirinya dengan Yohanes. 'Aku harus
menderita, bahkan mati martir bagi-Mu, lalu bagaimana dengan Yohanes?'
Apakah Yesus menjawab, 'Mengenai dia, nanti Kuberitahu, tentu saja Aku akan
memperlakukan kalian dengan adil?" Tidak! Anugerah yang Tuhan sediakan bagi
tiap-tiap orang didasarkan atas kedaulatan-Nya. Maka jawab-Nya, "Kalau Aku
menghendaki dia menunggu sampai Aku datang kembali, apa urusannya denganmu?"
Tuhan Yesus sangat tegas, Ia tidak peduli apakah murid-murid-Nya menganggap
Dia berlaku tidak adil. Ia menjawab: Itu adalah hak-Ku. Kalau Aku
menghendaki dia menunggu sampai Aku datang kembali sementara menghendaki kau
mati syahid bagi-Ku, apa urusannya bagimu? Ikutlah Aku! Membandingkan diri
dengan orang lain itu biasa, tapi itu adalah sifat dosa yang harus kita
pertanggungjawabkan pada Tuhan. Merasa puas atas apa yang sudah Tuhan beri,
tidak banyak membanding-bandingkan diri dengan orang adalah dasar dari
kerohanian yang stabil. Kadang perasaan susah, tidak enak muncul, karena
kita membanding-bandingkan diri dengan orang lain: Mengapa ia begini,
mengapa saya begitu? Kemudian disusul dengan rasa tidak puas akan apa yang
sudah Tuhan berikan padamu. Tuhan tidak pernah bersalah, kalau Tuhan hanya
memberimu sedemikian adalah karena kau memang hanya patut menerima
sedemikian, kau harus bisa menerima. "Kalau kau rendah hati, kau aka
mendapatkan anugerah berlebih," firman-Nya. Tuhan mencegah orang yang
sombong, memberkati orang yang rendah hati, memberikannya anugerah yang
lebih.

Ketika saya masih kecil, saya merasa bingung akan kedua pernyataan itu.
Kalau saja ayat itu berbunyi: 'Tuhan mencegah, mematahkan jalan orang
sombong dan memberkati orang yang rendah hati,' tentu sudah cukup jelas,
bukan? Mengapa perlu ditambah dengan pernyataan: 'karena Ia memberi anugerah
yang lebih'? Akhirnya, saya temukan: Orang yang rendah hati itu, selain
merasa puas dengan apa yang sudah Tuhan berikan padanya, juga perlu berjuang
untuk memperoleh anugerah yang lebih. Jadi, rendah hati bukanlah suatu sikap
lahiriah, melainkan satu jiwa yang selalu merasa puas dengan pemberian
Tuhan, juga melihat adanya kemungkinan untuk berjuang. Maka rumusan saya
untuk rendah hati adalah tidak pernah merasa puas untuk sesuatu yang pernah
kita capai, melainkan terus menuntut. Apa yang dituntut? Yang dituntut ialah
kebenaran, bukan harta. Mengejar lebih banyak uang, menuntut untuk menjadi
lebih kaya, tidaklah salah, tetapi tuntutlah bagian yang sudah Tuhan
tetapkan bagimu, bukan merampas bagian yang sudah Tuhan berikan bagi orang
lain. Merebut milik orang lain adalah serakah, tapi berjuang untuk apa yang
Tuhan janjikan adalah sikap hidup yang benar.

Kita harus bisa memisahkan keduanya dengan jelas, untuk itu kita perlu
mengenali batasan-batasannya:

1. Kalau kekayaan kita peroleh dengan jalur yang benar, tentu tidak bisa
disebut serakah.

2. Kalau kekayaan yang kita simpan adalah hasil dari perjuangan atau
bijaksana kita, tentu tidak bisa disebut serakah.

3. Kalau kita menggunakan harta kita sejalan dengan prinsip Tuhan, dengan
pimpinan Roh Kudus, bukan dengan egois, itu juga tidak bisa disebut budak
harta.

Janganlah kita menjadi budak dosa, budak harta, budak nafsu diri kita
sendiri. Apa maksudnya? Jangan sampai hidup kita berantakan, karena kita tak
mampu mengendalikan nafsu, maka nafsulah yang akan mengendalikan kita.
Karena kita tak mampu mengendalikan uang, maka uanglah yang akan
mengendalikan kita. Karena kita tak mampu menguasai emosi, maka emosilah
yang menguasai kita. Karena kita tak mampu menguasai diri, maka diri yang
melawan kehendak Allah akan menguasai kita. Paulus berkata, "Aku senantiasa
menaklukkan tubuh, agar tubuh menjadi hamba bagiku." Begitu jugalah kita
mengelola uang kita. Tuhan memberikan uang pada kita untuk menguji kita,
bukan untuk kita nikmati semau kita. Sebelum kita mati, kita harus bisa
mengatur uang dengan baik.

Ada seorang yang kaya raya. Saat ia mati, ia mewariskan semua hartanya untuk
anak tunggalnya. Namun beberapa bulan kemudian, anak tunggalnya meninggal
dunia, orang bertanya-tanya untuk siapakah hartanya? Puji Tuhan, sebelum ia
mati, ia telah mengalokasikan sembilan puluh persen hartanya untuk pekerjaan
Tuhan, hanya sebagian kecil saja ia sisakan untuk masa tuanya. Maka waktu ia
meninggal dunia secara mendadak, orang memuji kebijaksanaannya, karena saat
uang masih di tangannya, ia menjadi tuan, bukan budak, atas uangnya.

Banyak orang mencari, bahkan berhasil mengumpulkan banyak uang dalam
hidupnya, tapi setelah ia mati, uangnya bukan saja tidak menjadi berkat
malah menjadi petaka bagi anak-anaknya. Mereka memperbutkan uangnya sampai
saling membunuh. Mungkin kau berkata: Aku mendapat banyak uang karena aku
hebat, pintar, sukses, giat berjuang. Semua itu benar, tapi tahukah kau
bahwa hidupmu hanya beberapa puluh tahun saja, dan uang bukan milikmu untuk
selama-lamanya? Kalau uangmu berlebihan, permisi tanya, dari mana kau
mendapatkannya? Dari hasil perjuanganmu atau dari hasil rampasanmu? Dari
keserakahan atau dari keringatmu sendiri? Dihadiahi orang atau apa?

Saya sering berpesan pada hamba-hamba Tuhan yang lebih muda dari saya:
Kalian harus bisa membedakan sumber keuanganmu, juga motivasi pemberinya.
Orang memberi uang karena ingin membeli kamu, menyuap kamu, memperalat kamu;
atau karena menghargai kamu, menghormati Tuhan atau untuk kau pakai dalam
pekerjaan Tuhan? Juga harus tahu ke mana uang itu kalian pakai, jangan
serakah, jangan kuatir, jangan merampas, jangan menginginkan milik orang
lain. Setelah kalian mendapatkan, jangan biarkan uang membelenggu diri
kalian, tetapi gunakanlah uang itu dengan baik. John Wesley pernah
berkhotbah, "Hai orang Kristen, carilah uang dengan giat. Amin? (Lalu jemaat
menjawab "Amin!"). Setelah mendapat banyak uang, simpanlah uangmu dengan
baik, jangan memboroskannya. Amin? (Jemaat menjawab "Amin!"). Setelah itu,
persembahkan sebanyak mungkin pada Tuhan. Amin?" Lalu suara "Amin" pun
menghilang. Semua orang saling berpandangan, tapi tak terdengar lagi kata
"Amin!"

Mengapa Tuhan memberi kita kekayaan lebih dari yang kita butuhkan? Jika kau
tidak hidup di dalam iman, tapi hidup di dalam kekuatiran, meski diberi
gunung emas sekalipun tetap tidak akan puas dengan apa yang kau miliki. Jika
Tuhan memberimu kecukupan dan kau bisa menggunakannya dengan baik, kau akan
menyaksikan bahwa Tuhan tak pernah meninggalkanmu.

Salah satu ujian Tuhan yang paling kejam adalah mengirim Elia ke rumah janda
di Sarfat. Janda itu sudah ditinggal mati oleh suaminya, sudah tak
berpengharapan, karena ia harus membesarkan seorang anak lagi. Padahal
miliknya hanya sisa sedikit tepung dan sedikit minyak, maka pikirnya: Aku
akan membuat roti untuk santapan terakhir kami, esok kami tinggal tunggu
mati bersama-sama (karena jaman itu adalah jaman kelaparan). Tapi Tuhan
mengirim Elia datang mengetuk pintu rumahnya.

"Kaukah janda itu?"

"Ya," jawabnya.

"Siapakah Bapak?"

"Aku adalah nabi Yehovah (Yahweh). Namaku Elia. Tuhan telah menggerakkan
hatiku dengan roh-Nya untuk tinggal di rumahmu."

Janda itu mungkin berkata dalam hatinya, "Oh Tuhan, apa Kau tidak salah?
Mengapa Kau tidak mengirimnya ke rumah orang kaya saja, malah mengirimnya ke
rumahku, seorang janda miskin, di jaman kelaparan ini? Belum lagi
perawakannya besar, kantong nasinya pasti besar juga." Tapi sanggupkah si
Janda menolaknya? Perkara itu sungguh tidak dapat kita pahami. Elia seorang
lelaki, dikirim ke rumah perempuan, janda lagi. Mungkin orang di sekitar
sana akan bergunjing: Apa-apa ini? Untuk apa dia menumpang di rumah seorang
janda? Untuk bermain seks atau apa? Memang cara Tuhan seringkali tidak bisa
kita pahami: Janda miskin itu disuruh menghidupi lelaki yang tubuhnya besar.
Dari manakah ia bisa mendapatkan makanan? Kalau saja mereka bertiga mati
kelaparan, orang tentu akan berpikir, "Tuhan mengirim hamba-Nya untuk
membunuh mereka." Tapi janda itu begitu taat, dia mendahulukan pekerjaan
Tuhan. Dan ini adalah pelajaran yang penting.

Tuhan sudah mengirimnya, maka janda itu menyuruh Elia masuk dan menunjukkan
kamarnya, lalu pergi menyediakan makan baginya. Saat ia di dapur, ia bisa
saja mengutuk Tuhan, "Mana mata-Mu, makanan apa yang ada di dapurku?" Tapi
janda itu tidak berbuat demikian. Setelah ia memanggang roti, ia
menyuguhkannya pada Elia. Lalu kembali ke dapur untuk menangis di sana,
karena ia dan anaknya tinggal menunggu mati kelaparan. Tetapi begitu sampai
di dapur, ia melihat tepungnya seperti tidak berkurang, masih sebanyak tadi.
Kalau saja ia tidak membuatkan roti untuk Elia hari itu, ia dan anaknya
pasti mati. Justru karena ia memberikannya pada Elia, Tuhan memberinya lagi.
Ia bahkan bisa membuat roti bagi dirinya dan anaknya. Tepung dan minyak yang
ia miliki tetap sebanyak itu.

Orang bertanya pada saya, "KKR tahun 2003 ini diadakan di Stadion Utama? Ini
jaman apa, mengapa kau berani merencanakan KKR di Indonesia dengan biaya
sebesar itu? Dari mana kita mendapatkan dana?" "Saya juga tidak tahu," jawab
saya, "Saya hanya tahu berjanji dengan iman, GRII pusat paling sedikit
memberikan lima ratus juta rupiah." "Apa jadinya kalau dana tidak cukup?"
"Saya hanya tahu itu adalah perintah Tuhan. Saya harus ingat dulu, perkara
yang Tuhan ingin kita kerjakan, nanti Tuhan akan menyediakan." Ada orang
juga bertanya, "Anda ingin membangun gereja besar, dari mana dananya?" "Saya
juga tidak tahu. Yang saya tahu, di Jakarta ada begitu banyak bangunan
raksasa untuk pekerjaan dunia, mengapa kita tidak bisa membangun bangunan
untuk pekerjaan Allah Bapa kita di surga? Biarpun mungkin memakan waktu yang
cukup lama, tapi harus kita kerjakan. Kiranya kehendak Tuhan saja yang
jadi."

Orang dunia berani melakukan perkara-perkara besar untuk dunia, jika anak
Tuhan tidak berani melakukan perkara-perkara besar untuk Tuhan, tidak mau
betul-betul berjuang bagi pekerjaan Tuhan, masih beranikah ia menyebut
dirinya mengasihi Tuhan? Begitu banyak uang yang telah kau pakai untuk
keluargamu, mengapa kau tidak berani mempersembahkan sesuatu untuk pekerjaan
Tuhan? Pada hari ketika janda itu memberikan jatah makanannya yang terakhir,
pada hari itu pula Tuhan melakukan mujizat. Selama tiga setengah tahun, ia
tak pernah kekurangan makanan.

Jangan serakah, jangan kuatir, jangan takut, jangan berpikir Tuhan sudah
meninggalkanmu, karena Tuhan sudah berjanji, "I will never forsake you, I
will never leave you – Aku akan selalu memeliharamu." Itulah sebabnya jangan
kita terus-menerus menjadi budak uang. Berkatalah pada Tuhan dengan iman:
"Aku percaya pada-Mu, Tuhan yang hidup." Amin.

Sumber: Majalah MOMENTUM No. 53 – Januari 2004