Blessingfor Myfamily

Blessingfor Myfamily
Keluarga yg diberkati

Minggu, 18 Juli 2010

PELAJARAN PERNIKAHAN dari Efesus 5

Efesus 5:22-33

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan

bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Anda sudah dapatkan point-pointnya?

  1. Istri harus tunduk hormat kepada suaminya, karena suami punya otoritas sebagai kepala keluarga. Tunduk bukan berarti takut, lalu taat 100% seperti orang yg dijajah atau pekerja rodi. Tunduk & patuh karena hormat & cinta-kasih. Suami senang dihormati. Istri & anak-anak harus menghormati kepala keluarga dalam pengambilan keputusan2 penting keluarga, perencanaan masa depan keluarga, perencanaan keuangan keluarga, dsb.
  2. Suami harus “berkorban” bagi istrinya. Wujud kasih yg terbesar adalah “pengorbanan”. Pengorbanan waktu, uang, & tenaga. Telada pengorbanan ini adalah Kristus mati disalib untuk menebus umatNya dari segala dosa, memberi kelepasan, kebebasan, & kemerdekaan dari dosa & kutuk dosa.
  3. Semakin suami mengasihi, semakin istri tunduk. Semakin istri hormat, semakin suaminya mengasihinya. Lakukanlah saling, & jangan menuntut orang lain melakukan terlebih dahulu untuk anda. Berlomba-lombalah untuk melakukan kebaikan terlebih dahulu.
  4. Frase “meninggalkan ayah & ibu” menunjukkan:

a) Seorang laki-laki harus membentuk rumah tangganya sendiri, lepas dari rumah tangga orangtuanya. Menjadi mandiri dalam ekonomi, psikologi, dll.

b) Pasangan baru kalau bisa mempunyai rumah sendiri & jangan bergabung dg orangtua. Memiliki rumah sendiri bisa berarti kontrak/sewa, kos, beli rumah sesuai kemampuan.

c) Dalam rumah tangga yg baru, kalau bisa hanya berdua (suami-istri), tanpa adik ipar, kakak ipar, nenek, dll.

d) Jangan bergantung pada orang lain.

e) Bersatu dg istri.

Indah bukan?

Selamat membentuk & membangun keluarga baru.... yaitu rumah tangga Anda sendiri. Berdoalah selalu & doa kami: sukses untuk Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar